Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Warta » Juri Puisi Porsema Sebut Puisi adalah Soal Kejujuran Hati, Bukan Soal Pakaian

Juri Puisi Porsema Sebut Puisi adalah Soal Kejujuran Hati, Bukan Soal Pakaian

  • account_circle Harian NU
  • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
  • visibility 107
  • comment 0 komentar

Wonosobo — Ajang Lomba Cipta dan Baca Puisi Religi dalam Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XIII LP Ma’arif NU Jawa Tengah yang digelar di Wonosobo tak hanya menyajikan panggung ekspresi seni, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran sastra. Hal ini ditegaskan oleh tim juri dari kalangan sastrawan Pati, yang memberikan catatan penting sebagai evaluasi bersama.

Seperti diketahui, Porsema XIII digelar di Kabupaten Wonosobo pada 10-13 September 2025. Salah satu cabang lomba bidang seni adalah puisi religi yang menghadirkan juri dari unsur penyair / sastrawan dan akademisi bidang bahasa dan sastra.

Dalam catatan resminya, salah satu juri puisi religi, Puji Pistols, menyampaikan keprihatinan atas kecenderungan peserta yang lebih sibuk menonjolkan gaya dibandingkan mendalami makna puisi. “Puisi itu dunia rasa, tapi dalam praktiknya banyak yang justru terjebak pada gaya,” ungkap sastrawan asal Kabupaten Pati tersebut.

Kesalahan Umum dalam Membaca Puisi
Salah satu kekeliruan yang banyak ditemukan adalah mendahulukan nada sebelum memahami makna. Peserta cenderung mengedepankan lengkingan suara dan intonasi dramatis, padahal isi puisinya belum sepenuhnya dikuasai. “Akhirnya, terdengar seperti orang karaoke yang salah pilih lagu: merdu tapi hampa,” katanya di sela-sela istirahat pada Jumat (12/9/2025).

Kesalahan lain yang disorot adalah pengubahan warna vokal. Banyak peserta memaksakan suara besar dengan membulatkan vokal secara tidak alami. Menurut Mbah Puji, suara terbaik adalah suara yang jujur, bukan yang dipaksa atau dipelintir.

Gestur tubuh yang berlebihan juga menjadi perhatian. Ada peserta yang tampil seperti sedang pentas tari alih-alih membaca puisi. Padahal, menurut juri, gerakan seharusnya hanya menjadi penguat ekspresi, bukan justru menutupi pesan yang ingin disampaikan.

Persaingan dalam hal kelantangan pun dinilai sebagai kesalahan. “Sebagian peserta mengira semakin keras semakin bagus. Akibatnya, ada puisi yang disampaikan seperti toa masjid subuh,” kritik juri dengan nada satir.

Inti dari pembacaan puisi, tegas mereka, adalah penyampaian makna, bukan sekadar volume suara.

Tak hanya itu, aspek penampilan juga ikut dikomentari. Sebagian peserta terlihat terlalu fokus pada kostum, seakan mengikuti peragaan busana. “Padahal, juri tidak menilai batik atau jas. Membaca puisi itu soal isi, bukan fashion show,” tambah mereka.

Catatan untuk Lomba Cipta Puisi
Tak hanya dari segi pembacaan, juri juga mencermati karya-karya cipta puisi yang dikirimkan. Tiga hal pokok menjadi catatan utama: kejujuran bahasa, kedalaman pengalaman hidup, dan kemampuan menjalin relasi dengan pembaca.

Menurut juri, puisi yang kuat lahir dari keintiman dan ketulusan kata, bukan dari sekadar tumpukan diksi indah yang kosong makna. “Puisi yang bernilai adalah yang berani menyentuh kebenaran, kehilangan, dan cinta,” tambahnya.

Lebih jauh, puisi yang baik harus mampu menciptakan relasi dengan pembaca. Imaji yang kuat dan narasi yang menyentuh akan membuat pembaca merasa diajak bicara, bukan hanya ditunjukkan poster kata-kata.

Catatan juri ini ditutup dengan pengingat bahwa puisi sejatinya bukan soal gaya berlebihan, kelantangan suara, atau pakaian yang rapi. “Pada akhirnya, puisi adalah soal kejujuran hati yang diolah menjadi bahasa,” tegas mereka.

Mengutip penyair besar W.S. Rendra, juri menekankan kembali esensi puisi: “Puisi bukanlah hiasan. Ia adalah suara hati yang menuntut kejujuran.”

Dengan catatan ini, juri berharap Porsema tidak hanya menjadi arena lomba, tetapi juga ruang pembelajaran dan refleksi bersama bagi para peserta, pendamping, hingga pegiat sastra secara umum. (Ibda)

  • Penulis: Harian NU

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ratusan Generasi Muda NU Ikuti Pengkaderan di Gembong

    Ratusan Generasi Muda NU Ikuti Pengkaderan di Gembong

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 128
    • 0Komentar

      hariannu.com – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Kecamatan Gembong menjadi tuan rumah Diklatsar dan PKD Ansor Banser. Sedikitnya 116 peserta dari empat kecamatan di Kabupaten Pati mengikuti acara yang dibuka pada Jumat (8/7) petang. “Pesertanya dari Kecamatan Pati Kota, Gembong, Tlogowungu dan Margorejo,” terang Paijan, Panitian Pelaksana kepada hariannu.com. Pembukaan acara […]

  • Ketua PCNU Temanggung Sebut Kiai Jangan Sampai Kalah dengan AI

    Ketua PCNU Temanggung Sebut Kiai Jangan Sampai Kalah dengan AI

    • calendar_month Jum, 17 Jan 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 160
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Temanggung – Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung KH Muchamad Nurul Yaqin (Gus Nurul Yaqin) menegaskan bahwa kiai atau ulama Nahdlatul Ulama tidak boleh kalah dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal itu diungkapkan dalam Refleksi dan Istighosah dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU bertajuk “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” di aula KBIHU […]

  • MTs Tarbiyatul Banin Ciptakan Inovasi Pupuk Organik

    MTs Tarbiyatul Banin Ciptakan Inovasi Pupuk Organik

    • calendar_month Jum, 16 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 142
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Pati – Bupati Pati Sudewo, hadir dalam momen akhirussanah siswa kelas IX MTs Tarbiyatul Banin di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati pada Kamis (15/5/2025). Dalam kesempatan itu, Bupati Pati mengapresiasi hasil inovasi pupuk organik yang dikembangkan MTs Tarbiyatul Banin. Dalam bungkus pupuk itu bertuliskan Berkah 60, Pupuk Cair Hayati dan Pestisida Nabati dengan beberapa komposisi dan […]

  • Pra Liga Samurai Paint sesi ke-3 oleh Maarif NU Jateng

    Pra Liga Samurai Paint sesi ke-3 oleh Maarif NU Jateng

    • calendar_month Kam, 29 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 220
    • 0Komentar

    Hariannu.com- Pekalongan – Untuk meningkatkan kompetensi murid SMK di bidang body repair pada jurusan otomotif Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah bekerjasama dengan PT. Samurai Kurobusi menyelenggarakan kegiatan Pra Liga SamuraiPaint putaran ke-3 sesi kedua yang dilaksanakan di SMK Ma’arif NU Kab. Pekalongan pada (29-31/05/25). Kegiatan ini diikuti oleh 12 SMK dengan masing terdiri […]

  • Gelar Workshop Deep Learning dan Kurikulum Cinta; Maarif NU Kota Pekalongan

    Gelar Workshop Deep Learning dan Kurikulum Cinta; Maarif NU Kota Pekalongan

    • calendar_month Kam, 29 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 151
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Pekalongan -Workshop Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Cinta dengan tema “Menciptakan Suasana Belajar dan Proses Pembelajaran Berkesadaran (Mindful), Bermakna (Meaningful) & Menggembirakan (Joyful) menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua” yang diikuti Kepala madrasah/sekolah beserta guru sebanyak 200 Peserta terlaksana pada Rabu, 28 Mei 2025 di Ballroom Hotel Dafam Pekalongan yang digelar oleh LP. Ma’arif NU PCNU […]

  • LP Maarif PWNU Jawa Tengah adakan Tahapan Magang ke Jepang

    LP Maarif PWNU Jawa Tengah adakan Tahapan Magang ke Jepang

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 18
    • 0Komentar

      Hariannu.com LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Seleksi Nasional Magang Jepang bersama Kemnaker RI dan IM Japan yang dilaksanakan di SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh Banyumas pada Senin – Jum’at (10-14/11/25) Kegiatan ini diawali dengan pembukaan pada Senin (10/11/25) pukul 09.00 di GOR SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh, dan dihadiri oleh Ketua […]

expand_less