Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Warta » Menata Kebudayaan Sebagai Landasan Politik

Menata Kebudayaan Sebagai Landasan Politik

  • account_circle Harian NU
  • calendar_month Sen, 28 Okt 2024
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi ke -154 yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia kembali mengangkat isu yang menarik, “Menata Budaya, Menyemai Harapan”. Tema ini diambil untuk kembali mengingatkan pentingnya menata ulang kebudayaan sebagai landasan bagi semua sisi kegiatan masyarakat, termasuk politik.
Tema ini dianggap penting, bukan hanya karena permintaan Bawaslu Jawa Tengah agar Suluk Maleman ikut menyosialisasikan pentingnya partisipasi masyarakat, tapi juga karena adanya anggapan umum bahwa keterlibatan rakyat dalam demokrasi hanya terjadi 5 tahun sekali.
Untuk membedah tema tersebut dihadirkan Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang dikenal sebagai Noe Letto, Dr. Abdul Jalil dan KH. A. Nawawi Cholil; kecuali itu ikut hadir komisioner Bawaslu Jawa Tengah Nur Kholiq serta Ketua Bawaslu Kabupaten Pati Supriyanto.
“Setiap tahapan dari penyusunan daftar pemilih, pencalonan, pembentukan badan penyelenggara, kampanye, pemungutan suara, hingga penetapan hasil dan pelantikan harus sama-sama dikawal pelaksanaan demokrasi agar sesuai prinsip peraturan perundang-undangan,” ujar Supriyanto, ketua Bawaslu Kabupaten Pati dalam forum yang dihadiri unsur pimpinan daerah dan perwakilan seluruh ormas di Pati tersebut.
Dr. Abdul Jalil, salah seorang narasumber menilai ada persoalan kuat yang perlu diurai dalam penentuan pemimpin yang baik dalam setiap pemilu. Dia menyebut ada persoalan perselingkuhan abadi antara jabatan, uang dan suara.
“Karena pemilu basisnya adalah suara, sedangkan saat ini sangat disayangkan munculnya stigma suara butuh uang, sedangkan uang tentu butuh penguasa. Ini menjadi mata rantai yang sulit diputus,” ujarnya.
Diapun menyebut pentingnya faktor individu seorang calon pemimpin. Seorang individu yang baik bisa membuat sistem berjalan dengan baik.
“Meskipun terkadang karena terlanjur lama di sistem justru tertelikung oleh sistem. Persoalannya bagaimanakah caranya mengeluarkan individu tersebut dari telikungan sistem,” ujarnya.
Anis Sholeh Ba’asyin mengamini pentingnya melihat peran individu dalam menjalankan sistem. Dia menganalogikannya seperti mobil yang memiliki sistem yang baik.
“Mobil itu punya sistem yang baik. Ada jalan, ada peraturan berlalu lintas, ada tata cara baku untuk mengoperasikan mobil. Tapi kalau sopirnya tidak beraturan, tidak hanya akan membuat kerusakan pada mobil, tapi juga tingkah laku penumpang lain dan kondisi berlalu-lintas secara umum. Kalau dilihat dari sisi ini, peran individu memang tampak utama,” imbuhnya.
Anis juga menyoroti persoalan hilangnya etika. Karena etika adalah salah satu basis membangun peradaban. Kebudayaan harus ditata berlandas etika, sehingga terbangun peradaban yang kuat. Dengan etika, manusia bisa menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik..
“Jika etika diletakkan sebagai landasan, tentu rakyat akan menjalankan fungsi sebagai rakyat. Begitu pula pejabat juga akan menjalankan fungsi sebagai pejabat dengan baik. Dan hukum tetap akan diposisikan di bawah etika,” imbuhnya.
Oleh karenanya, Anis menyebut dalam memilih calon pemimpin, kecuali melihat rekam jejak, maka sebaiknya melihat dari bagaimana progam yang disiapkannya bila menjabat.
KH. A. Nawawi Cholil, salah seorang kyai asal Rembang menambahkan bahwa kehadiran seorang pemimpin adalah keniscayaan bagi sebuah masyarakat.
“Tapi, memilih pemimpin harus dilihat dari akhlaknya. Moral itu yang penting. Imam Ghozali pun menekankan pentingnya seorang imam. Meskipun jika melanggar tentu perlu kita ingatkan,” tegasnya.
Sementara itu, Sabrang MDP menambahkan bahwa sebaiknya setiap individu untuk mulai berfikir secara mendasar. Hal itu dinilainya baik untuk melakoni segala hal termasuk dalam bernegara. Manusia harus bertanya tidak hanya persoalan apa tapi juga kenapa. Dari situ penataan kebudayaan bisa dilakukan dengan lebih baik dan mendasar.
“Dalam kaitan ini, pemahaman tentang konteks dan latar belakang sesuatu kejadian menjadi sangat penting. Adegan orang jatuh dari tangga misalnya. Bila adegan tersebut diiringi musik yang lucu, kita justru akan tertawa. Kita baru akan sedih bila diberi latar musik yang menyayat. Itulah pentingnya memahami akar setiap permasalahan yang disajikan pada kita,” tambahnya.
Acara yang sejak awal berlangsung gayeng tersebut, atas permintaan jamaah yang hadir, ditutup dengan 2 lagu oleh Sabrang alias Noe Letto, dan sebagai dukungan untuk Palestina, lagu We Will Not Go Down oleh Sampak GusUran.*

Keterangan foto: Anis Sholeh Ba’asyin, KH. A. Nawawi Kholil, Sabrang Mowo Damar Panuluh dan Dr. Abdul Jalil dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Menata Budaya, Menyemai Harapan’ yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia, Sabtu (26/10) kemarin.

  • Penulis: Harian NU

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Buka Diklat Kamad Ma'arif Jateng, Prof. Ali Ramdhani Analogikan Pemimpin Sebagai Jantung

    Buka Diklat Kamad Ma’arif Jateng, Prof. Ali Ramdhani Analogikan Pemimpin Sebagai Jantung

    • calendar_month Sel, 11 Mar 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Hariannu.com- Semarang* – Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. menganalogikan pemimpin sebagai organ jantung dalam tubuh, hal tersebut ia sampaikan saat membuka Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Tahap 1 Tahun 2025 di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Banyumanik, Senin (10/3/2025). Menurutnya, organ jantung […]

  • PCNU Temanggung Gelar RKAT 2025, LAZISNU Paparkan Laporan Program dan Keuangan

    PCNU Temanggung Gelar RKAT 2025, LAZISNU Paparkan Laporan Program dan Keuangan

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 36
    • 0Komentar

      Temanggung, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Temanggung menggelar Rapat Kerja Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2025 pada Rabu (9/7/2025) di Aula Gedung PCNU Temanggung. Kegiatan ini dihadiri jajaran Pengurus Harian PCNU, serta perwakilan lembaga dan badan otonom di lingkungan PCNU Temanggung. RKAT tahun ini menjadi momen penting dalam penyusunan arah strategis […]

  • MI Walisongo Kalangan Sukoharjo Gelar Market Day

    MI Walisongo Kalangan Sukoharjo Gelar Market Day

    • calendar_month Rab, 26 Feb 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Sukoharjo – Setelah absen beberapa tahun, MI Walisongo Kalangan Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo kembali menggelar kegiatan Market Day pada Jum’at, 21 Februari 2024 kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengajarkan konsep berwirausaha yang islami dan mengembangkan kreativitas siswa. Market Day sebagai salah satu kegiatan implementasi dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) […]

  • Buka Raker Ma’arif NU Rembang, Fakhrudin Karmani Ajak Bangun Kekuatan dengan Branding

    Buka Raker Ma’arif NU Rembang, Fakhrudin Karmani Ajak Bangun Kekuatan dengan Branding

    • calendar_month Kam, 9 Jan 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Rembang – Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani membuka acara Rapat Kerja Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Rembang yang diselenggarakan di Aula PLHUT Ķemenag Kabupaten Rembang pada hari Kamis (09/01/2025). Dalam pengarahannya, Fakhruddin Karmani menyampaikan tentang ideologisasi ke-NU-an melalui Kurikulum Ke-NU-an, kemandirian organisasi dan penguatan ideologi melalui batik Ma’arif, buku […]

  • Dilantik, Ketua Kwarda Pramuka Jateng Sebut NU Jadi Pandunya Indonesia

    Dilantik, Ketua Kwarda Pramuka Jateng Sebut NU Jadi Pandunya Indonesia

    • calendar_month Sab, 10 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Semarang – Pengurus Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakomanu) Jawa Tengah masa bhakti 2024-2029 resmi dilantik pada Sabtu (10/5/2025) oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah bertempat di Aula PT Penerbit Erlangga Cabang Semarang. Dalam sambutannya, Ketua Sakomanu Jawa Tengah Kak H. Shobirin mengatakan bahwa pelantikan tersebut merupakan hasil Musda II tahun 2024. […]

  • Masuk Runner-Up, MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Ramaikan Kejurwil Sepak Takraw Banyumas

    Masuk Runner-Up, MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Ramaikan Kejurwil Sepak Takraw Banyumas

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Banyumas – Prestasi membanggakan diraih oleh MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Kecamatan Cilongok dalam ajang Kejuaraan Tingkat Wilayah (Kejurwil) Cabang Olahraga Sepak Takraw tingkat SD/MI se-Karesidenan Banyumas yang digelar pada Selasa, 6 Mei 2025 di GOR Satria Purwokerto. Kejurwil sepak takraw ini diikuti peserta dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Tim MI Ma’arif NU […]

expand_less