Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Warta » Antara Membaca atau Deklamasi Puisi, Ternyata Peserta Belum Paham

Antara Membaca atau Deklamasi Puisi, Ternyata Peserta Belum Paham

  • account_circle Harian NU
  • calendar_month Sen, 13 Feb 2023
  • visibility 38
  • comment 0 komentar

Semarang – Juri Lomba Baca Puisi Religi Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XII Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah memberikan catatan bermakna dan menarik. Sastrawan Mirza Sastroatmodjo Juri Lomba Baca Puisi Religi memberikan beberaba catatan terkait perlombaan tersebut.

“Hanya catatan singkat.

Sebelumnya, kami sangat mengapresiasi seluruh peserta dan pendamping yang telah memberikan penampilan terbaik. Tentunya bukan perkara yang mudah untuk sampai di titik ini, butuh pengorbanan waktu dan tenaga. Adik-adik dan pendamping yang kami hormati, ada beberapa hal yang perlu kami luruskan perihal lomba pembacaan puisi. Sekali lagi ini pembacaan puisi dalam konteks perlombaan,” kata pria yang meraih Juara I pada Sayembara Cipta Puisi Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Malaysia Gabungan Komunitas Sastra Asia Tenggara (Gaksa) tahun 2021 tersebut.

Pertama, salah menafsirkan perlombaan baca puisi. Hampir seluruh peserta terjebak dalam deklamasi puisi maupun semi deklamasi. Banyak yang tidak bisa membedakan antara lomba membaca puisi dengan lomba deklamasi puisi. Menurut Mirza, membaca puisi berarti membaca teks/naskah puisi. Fokus pada interpretasi puisi, intonasi, artikulasi, dan mimik wajah. Sementara gestur/gerak tubuh hanya digunakan untuk kondisi yang memang membutuhkan penekanan. Deklamasi menyampaikan puisi tanpa membawa/membaca teks, atau membawa teks tetapi tidak dibaca, hanya dipegang tanpa diapa-apakan . Selain fokus intonasi, artikulasi, deklamasi juga fokus pada pemanfaatan gerak tubuh untuk menyampaikan isi puisi. “Semi deklamasi, membaca teks tetapi hanya beberapa kali selebihnya dihafalkan dan disertai gerakan seperti deklamator,” katanya, Sabtu (12/2/2023).

Kedua, salah menafsirkan/menginterpretasi puisi. Salah menafsirkan puisi berarti akan salah menyampaikan puisi. Misal: puisi cinta ditafsirkan dan disampaikan dengan kemarahan. Salah menafsirkan puisi berarti nanti juga akan salah menentukan nada pembacaan. 

Ketiga, memaksakan diri untuk mengubah suara menjadi suara orang lain atau karakter tertentu. “Yang perlu diingat, lomba baca puisi bukan lomba besar-besaran suara. Lomba baca puisi bukan lomba keras-kerasan volume suara. Tidak semua hal harus disampaikan dengan suara yang menggelegar,” tegas Mirza.

Keempat, over gesture/gerak tubuh yang berlebihan. “Tidak semua kata di dalam puisi harus menggunakan gesture. Misal: selalu menunjuk semua benda yang disebut dalam puisi, bergoyang-goyang padahal tidak ada sangkut pautnya dengan teks. Gerak hanya digunakan dalam situasi yang memang memerlukan gerakan untuk memberi penekanan. “Lomba baca puisi bukan kontes tari,” tegas dia.

Kelima, salah memaknai kata penampilan. “Penampilan dalam lomba baca puisi bukanlah tampilan kostum, tetapi bagaimana si pembaca menyampaikan puisi, apakah puisi itu berhasil disampaikan atau tidak. Penampilan meliputi penghayatan, mimik wajah, sorot mata.

Sekali lagi, kostum tidak dinilai. Kecuali ada kesepakatan sebelumnya. Misal pun ada, maksimal hanya 5 persen,” lanjut dia.

Sementara itu, sastrawan Puji Pistols Juri Lomba Baca Puisi Religi juga memberikan catatan. “Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, sebagai catatan sederhana. Pertama, puisi yang baik itu tetap memberi ruang penafsiran, tidak seterang penulisan non fiksi, tidak juga seabsurd mantra. Kebanyakan puisi yang saya baca tidak memberikan ruang penafsiran bagi pembaca,” kata sastrawan yang karyanya terpilih dalam Jogjakarta International Literary Festival tahun 2019 tersebut.

Kedua, kurang memaksimalkan pilihan diksi. “Ketiga, kurang memaksimalkan susunan kalimat,” kata Puji yang permah aktif dalam Komite Sastra Dewan Kesenian Pati tersebut. (Ibda).

  • Penulis: Harian NU

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Penguatan Peran Asesor: Upgrading MUK 2023 Dorong Standarisasi Uji Kompetensi di Sekolah Ma’arif

    Penguatan Peran Asesor: Upgrading MUK 2023 Dorong Standarisasi Uji Kompetensi di Sekolah Ma’arif

    • calendar_month Rab, 12 Feb 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Kudus, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Ma’arif Jateng telah sukses menggelar Upgrading Materi Uji Kompetensi (MUK) versi 2023 yang berlangsung pada 10-12 Februari 2025 di SMK Ma’arif Kudus, Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi asesor dalam melaksanakan uji sertifikasi berbasis standar terbaru. Dalam sambutannya, Arif Zaenal Mubarrok sebagai […]

  • LP Ma'arif NU Jepara Gelar Workshop Penguatan Aswaja, Inilah Urgensinya

    LP Ma’arif NU Jepara Gelar Workshop Penguatan Aswaja, Inilah Urgensinya

    • calendar_month Kam, 27 Feb 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Jepara – Dalam rangka capacity building guru-guru ke- NU-an, LP. Ma’arif NU PCNU Jepara menggelar Workshop Penguatan Aswaja guru MI, MTs, MA, dan SMP se- Kecamatan Donorojo dan Kecamatan Keling. Kegiatan yang digelar di Gedung MWC NU Donorojo hari Selasa 25 Februari 2025 diikuti 70 guru Ke- NU- an di lingkungan LP Ma’arif NU Jepara. […]

  • UNNES-LP Ma'arif NU PCNU Kudus Siapkan Program Peningkatan Kompetensi Jurnalistik bagi Guru

    UNNES-LP Ma’arif NU PCNU Kudus Siapkan Program Peningkatan Kompetensi Jurnalistik bagi Guru

    • calendar_month Sen, 28 Apr 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama LP Ma’arif NU PCNU Kudus tengah menyiapkan program penguatan literasi bagi guru tingkat SMA/MA/SMK. Tim pengabdian terdiri atas tujuh orang, yaitu Abdul Arif, Edi Subkhan, Muhammad Nazil Iqdami dari Prodi Teknologi Pendidikan UNNES. Lalu Farida Rachmawati dari Prodi KPI UIN Walisongo. Serta tiga mahasiswa UNNES, Rian […]

  • LP. Ma’arif NU Jateng Jajaki Kerjasama dengan Atase Pendidikan KBRI Malaysia

    LP. Ma’arif NU Jateng Jajaki Kerjasama dengan Atase Pendidikan KBRI Malaysia

    • calendar_month Sel, 14 Jan 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Hariannu.com- Malaysia – Sekretaris LP Ma’arif Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah, Dr M Ahsanul Husna melakukan kunjungan ke luar negeri, bertemu dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Malaysia Prof Muhammad Firdaus di Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (14/1/2025). Diskusi dengan Atase pendidikan KBRI Malaysia menjajaki Kerjasama dengan LP Ma’arif Jawa Tengah dalam hal studi lanjut, para […]

  • Masuk Runner-Up, MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Ramaikan Kejurwil Sepak Takraw Banyumas

    Masuk Runner-Up, MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Ramaikan Kejurwil Sepak Takraw Banyumas

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Banyumas – Prestasi membanggakan diraih oleh MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Kecamatan Cilongok dalam ajang Kejuaraan Tingkat Wilayah (Kejurwil) Cabang Olahraga Sepak Takraw tingkat SD/MI se-Karesidenan Banyumas yang digelar pada Selasa, 6 Mei 2025 di GOR Satria Purwokerto. Kejurwil sepak takraw ini diikuti peserta dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Tim MI Ma’arif NU […]

  • Ratusan Sopir Ambulans Gelar Halalbihalal di Pati

    Ratusan Sopir Ambulans Gelar Halalbihalal di Pati

    • calendar_month Ming, 20 Apr 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Hariannu.com- Acara Halalbihalal Ambulans dan Layanan Umat Pantura Raya digelar di Plaza Pragola Pati, Minggu (20/4/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kekompakan antar sopir ambulans dan layanan siaga di Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh 260 peserta dengan membawa 150 unit ambulans dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Di antaranya […]

expand_less