Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Warta » Dari Pati untuk Dunia: Gong Cik sebagai Simfoni Tradisi yang Memadukan Beladiri, Kesenian, dan Falsafah Jawa

Dari Pati untuk Dunia: Gong Cik sebagai Simfoni Tradisi yang Memadukan Beladiri, Kesenian, dan Falsafah Jawa

  • account_circle Harian NU
  • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
  • visibility 38
  • comment 0 komentar
ditulis: Arif Khilwa (Ketua Lesbumi PCNU Pati) Seni tradisi bukan sekadar pertunjukan warisan masa silam. Ia adalah cermin nilai-nilai luhur, identitas kolektif, sekaligus denyut kebudayaan yang senantiasa hidup di tengah masyarakat. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kita menjumpai sebuah bentuk seni tradisi yang unik dan sarat makna: Gong Cik, sebuah ekspresi kebudayaan yang memadukan seni bela diri dan seni pertunjukan, sekaligus menyiratkan filosofi sosial yang mendalam. Gong Cik tumbuh dan berkembang di beberapa desa di Pati, meski dengan penyebutan yang beragam, ada yang menyebutnya Mencik, ada pula yang menyebutnya ncak-ncik. Namun akar dan ruhnya tetap sama: sebuah seni bela diri silat yang dibalut dalam bentuk tarian ritmis, guna menghibur masyarakat sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebajikan. Di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Gong Cik masih dilestarikan secara turun-temurun. Menurut Ahmad Faozi, salah satu pewaris Gong Cik Pasucen, kesenian ini bermula dari masa kolonial Belanda sekitar tahun 1835. Kala itu, pemerintah kolonial melarang praktik bela diri karena dikhawatirkan bisa membangkitkan semangat perlawanan rakyat. Namun di sinilah tampak kecerdasan budaya masyarakat lokal. Silat tidak ditinggalkan begitu saja, melainkan disamarkan dalam bentuk seni pertunjukan yang memukau, lahirlah Gong Cik sebagai kamuflase budaya yang cerdik. Silat tetap diajarkan secara diam-diam, sedangkan Gong Cik dipertontonkan kepada khalayak luas sebagai bentuk hiburan rakyat. Namun nilai Gong Cik tak berhenti pada kelihaian gerak dan ketajaman strategi beladiri semata. Lebih dalam dari itu, Gong Cik memuat nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh para pelakunya. Muchtar Faqih, seorang pesilat dan pelestari Gong Cik dari Pasucen, menjelaskan filosofi yang hidup dalam tubuh kesenian ini: “Srawung Tanpa Nyandhung.” Srawung bermakna menjalin silaturahmi, membangun hubungan baik antar individu dalam konteks Gong Cik, ini berarti hubungan harmonis antarpemain dan dengan masyarakat. Sementara Nyandhung berarti menjatuhkan atau mencelakai, baik secara fisik maupun mental. Maka, “Srawung Tanpa Nyandhung” adalah prinsip luhur yang mengajarkan bahwa dalam permainan Gong Cik, tidak boleh ada gerakan yang melukai, mempermalukan, atau menjatuhkan lawan main. Serangan dan pertahanan dilakukan secara bergantian, dalam semangat kesepahaman dan keharmonisan. Inilah estetika sekaligus etika dalam Gong Cik. Nilai ini lantas melampaui panggung pementasan. Ia menjadi cermin kehidupan sosial, bahwa hidup bermasyarakat menuntut kita untuk saling memberi dan menerima, tanpa saling mencederai. Bahwa kehidupan yang harmonis dibangun bukan dengan adu kekuatan, melainkan dengan saling pengertian. Dalam Gong Cik, setiap gerak adalah bahasa dan setiap bahasa menyampaikan kebajikan. Kesenian Gong Cik adalah bukti bahwa seni tradisi tidak pernah sekadar pelengkap pesta rakyat. Ia adalah bentuk perlawanan, ruang edukasi, dan wahana spiritualitas sosial. Melalui Gong Cik, kita diajak kembali kepada akar kebudayaan yang menghargai keselarasan, menjunjung martabat kemanusiaan, dan menolak kekerasan dalam bentuk apa pun. Di tengah gelombang modernisasi dan budaya massa yang kerap menenggelamkan tradisi lokal, Gong Cik berdiri sebagai saksi kekuatan budaya rakyat. Ia mengajarkan bahwa seni adalah jalan untuk bertahan, dan bahwa dalam setiap gerakan tari dan silat, tersimpan pesan damai yang bisa diwariskan lintas generasi. Pati, 22 Juli 2025   Lihat Dokumentasi di sini.
  • Penulis: Harian NU

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wejangan Rois Syuriyah dalam Rapat Pleno PCNU Pati

    Wejangan Rois Syuriyah dalam Rapat Pleno PCNU Pati

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 30
    • 0Komentar

      hariannu – PCNU Pati menggelar Rapat Pleno I pada Ahad (13/7) pagi. Kegiatan wajib ini dilaksanakan di Gedung SMK NU Pati, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. KH. Minanurrahman, Rois Syuriyah PCNU Pati, dalam pengangarahannya menegaskan bahwa, konsen NU Pati adalah menjaga ukhuwah. Kalaupun terjun ke politik, lanjut dia, yang musti dipegang oleh pengurus NU adalah […]

  • Kick Off Rakerdin Ma'arif NU Jateng Pakai Angklung

    Kick Off Rakerdin Ma’arif NU Jateng Pakai Angklung

    • calendar_month Sab, 11 Jan 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Kendal – Bertempat di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kabupaten Kendal, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah resmi melakukan Kick Off (pembukaan) Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2025). Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani menyampaikan bahwa Rakerdin ini adalah tindak lanjut dari Rakerwil yang sudah […]

  • Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng 2025-2027 Dilantik BNPT RI

    Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng 2025-2027 Dilantik BNPT RI

    • calendar_month Rab, 23 Apr 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Jakarta – Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah periode 2025-2027 secara resmi dilantik oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia Komjen. Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., pada Rabu (23/4/2025) di Hotel Vasaka Jakarta. Pelantikan itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-XII di […]

  • Pemkab Temanggung Serahkan Bantuan Modal Usaha pada Eks Anggota JI

    Pemkab Temanggung Serahkan Bantuan Modal Usaha pada Eks Anggota JI

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Temanggung – Dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila, sebanyak sepuluh eks anggota Jemaah Islamiyah (JI) Wilayah Kabupaten Temanggung melakukan Deklarasi Kembali Ke Pangkuan NKRI, Minggu (1/6/2025) di Pendopo Pengayoman Temanggung. Deklarasi tersebut dilakukan di awal acara sebelum Diskusi Publik bertajuk “Temanggung Untuk Semua: Di Bawah Naungan Pancasila, Dari Temanggung untuk Indonesia”. Deklarasi dipimpin oleh perwakilan […]

  • Berjalan Kedua, Ini Materi GLM Ramadan Ma'arif NU Jateng

    Berjalan Kedua, Ini Materi GLM Ramadan Ma’arif NU Jateng

    • calendar_month Sab, 8 Mar 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Hariannu.com-Pati – Setelah terlaksana di zona 1 MTs Hasyim Asy’arif Jompong, Kradenan, Kabupaten Blora, Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan zona 2 terlaksana di MA. Roudlotusysyubban Tawangrejo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Sabtu (8/3/2025). Kegiatan GLM Ramadan tersebut mengusung tema Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan (GEMUKKAN). Kepala MA. Roudlotusysyubban Tawangrejo Drs. Achmad Mustagfiri mengatakan […]

  • Pastikan Lancar, Fakhruddin Monitoring Tenda Mudik Sakomanu di Rembang

    Pastikan Lancar, Fakhruddin Monitoring Tenda Mudik Sakomanu di Rembang

    • calendar_month Jum, 28 Mar 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Hariannu.com. Rembang – Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhruddin Karmani melakukan monitoring dan memberikan dukungan kepada tim Satuan Komunitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakomanu) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Rembang yang membuka Tenda Mudik dan Balik di dua titik pada Kamis (27/3/2025). Pihaknya mengapresiasi ketiga Sakomanu LP. Ma’arif NU PCNU di Jawa Tengah […]

expand_less