Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Warta » Dari Pati untuk Dunia: Gong Cik sebagai Simfoni Tradisi yang Memadukan Beladiri, Kesenian, dan Falsafah Jawa

Dari Pati untuk Dunia: Gong Cik sebagai Simfoni Tradisi yang Memadukan Beladiri, Kesenian, dan Falsafah Jawa

  • account_circle Harian NU
  • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
  • visibility 150
  • comment 0 komentar
ditulis: Arif Khilwa (Ketua Lesbumi PCNU Pati) Seni tradisi bukan sekadar pertunjukan warisan masa silam. Ia adalah cermin nilai-nilai luhur, identitas kolektif, sekaligus denyut kebudayaan yang senantiasa hidup di tengah masyarakat. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kita menjumpai sebuah bentuk seni tradisi yang unik dan sarat makna: Gong Cik, sebuah ekspresi kebudayaan yang memadukan seni bela diri dan seni pertunjukan, sekaligus menyiratkan filosofi sosial yang mendalam. Gong Cik tumbuh dan berkembang di beberapa desa di Pati, meski dengan penyebutan yang beragam, ada yang menyebutnya Mencik, ada pula yang menyebutnya ncak-ncik. Namun akar dan ruhnya tetap sama: sebuah seni bela diri silat yang dibalut dalam bentuk tarian ritmis, guna menghibur masyarakat sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebajikan. Di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Gong Cik masih dilestarikan secara turun-temurun. Menurut Ahmad Faozi, salah satu pewaris Gong Cik Pasucen, kesenian ini bermula dari masa kolonial Belanda sekitar tahun 1835. Kala itu, pemerintah kolonial melarang praktik bela diri karena dikhawatirkan bisa membangkitkan semangat perlawanan rakyat. Namun di sinilah tampak kecerdasan budaya masyarakat lokal. Silat tidak ditinggalkan begitu saja, melainkan disamarkan dalam bentuk seni pertunjukan yang memukau, lahirlah Gong Cik sebagai kamuflase budaya yang cerdik. Silat tetap diajarkan secara diam-diam, sedangkan Gong Cik dipertontonkan kepada khalayak luas sebagai bentuk hiburan rakyat. Namun nilai Gong Cik tak berhenti pada kelihaian gerak dan ketajaman strategi beladiri semata. Lebih dalam dari itu, Gong Cik memuat nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh para pelakunya. Muchtar Faqih, seorang pesilat dan pelestari Gong Cik dari Pasucen, menjelaskan filosofi yang hidup dalam tubuh kesenian ini: “Srawung Tanpa Nyandhung.” Srawung bermakna menjalin silaturahmi, membangun hubungan baik antar individu dalam konteks Gong Cik, ini berarti hubungan harmonis antarpemain dan dengan masyarakat. Sementara Nyandhung berarti menjatuhkan atau mencelakai, baik secara fisik maupun mental. Maka, “Srawung Tanpa Nyandhung” adalah prinsip luhur yang mengajarkan bahwa dalam permainan Gong Cik, tidak boleh ada gerakan yang melukai, mempermalukan, atau menjatuhkan lawan main. Serangan dan pertahanan dilakukan secara bergantian, dalam semangat kesepahaman dan keharmonisan. Inilah estetika sekaligus etika dalam Gong Cik. Nilai ini lantas melampaui panggung pementasan. Ia menjadi cermin kehidupan sosial, bahwa hidup bermasyarakat menuntut kita untuk saling memberi dan menerima, tanpa saling mencederai. Bahwa kehidupan yang harmonis dibangun bukan dengan adu kekuatan, melainkan dengan saling pengertian. Dalam Gong Cik, setiap gerak adalah bahasa dan setiap bahasa menyampaikan kebajikan. Kesenian Gong Cik adalah bukti bahwa seni tradisi tidak pernah sekadar pelengkap pesta rakyat. Ia adalah bentuk perlawanan, ruang edukasi, dan wahana spiritualitas sosial. Melalui Gong Cik, kita diajak kembali kepada akar kebudayaan yang menghargai keselarasan, menjunjung martabat kemanusiaan, dan menolak kekerasan dalam bentuk apa pun. Di tengah gelombang modernisasi dan budaya massa yang kerap menenggelamkan tradisi lokal, Gong Cik berdiri sebagai saksi kekuatan budaya rakyat. Ia mengajarkan bahwa seni adalah jalan untuk bertahan, dan bahwa dalam setiap gerakan tari dan silat, tersimpan pesan damai yang bisa diwariskan lintas generasi. Pati, 22 Juli 2025   Lihat Dokumentasi di sini.
  • Penulis: Harian NU

Rekomendasi Untuk Anda

  • Di Era Digital, Gus Rozin Soroti Pentingnya Penguatan Literasi Akademik

    Di Era Digital, Gus Rozin Soroti Pentingnya Penguatan Literasi Akademik

    • calendar_month Jum, 26 Sep 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 60
    • 0Komentar

      hariannu.com – Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati menggelar Studium Generale (SG) dengan tema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul, Kompetitif, dan Berkarakter Pesantren” di Aula Kampus setempat, Kamis (25/9/2025). Kegiatan ini diikuti 300 mahasiswa baru dan segenap civitas akademika IPMAFA. Rektor IPMAFA, KH Abdul Ghofarrozin dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi akademik bagi mahasiswa di […]

  • LP Ma'arif Jateng Serahkan Bantuan Operasional MKKS SMK Ma’arif se Jateng: Langkah Nyata Menuju Organisasi yang Berdaya dan Mandiri

    LP Ma’arif Jateng Serahkan Bantuan Operasional MKKS SMK Ma’arif se Jateng: Langkah Nyata Menuju Organisasi yang Berdaya dan Mandiri

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 42
    • 0Komentar

      Purworejo, 30 Oktober 2025, Sebagai wujud tanggungjawab dan bentuk dukungan konkret untuk mewujudkan visi organisasi yang berdaya dan mandiri, LP Ma’arif NU Jawa Tengah bersama Musyawaroh Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ma’arif NU Jawa Tengah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi. Kegiatan tersebut juga sekaligus penyerahan bantuan dana operasional kepada MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah. Acara […]

  • Rakerdin di Kudus Dibuka Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI

    Rakerdin di Kudus Dibuka Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 138
    • 0Komentar

    Hariannu.com- Kudus – Bertempat di Auditorium lantai 5 Gedung Laboratorium Terpadu Kampus IAIN Kudus, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah resmi melakukan Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Zona 1 (Kudus dan Jepara), Ahad (19/1/2025) yang secara resmi dibuka oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, […]

  • Menumbuhkan Cinta Batik di Kalangan Anak, YPMNU Pati Gelar Lomba Membatik untuk Anak-Anak

    Menumbuhkan Cinta Batik di Kalangan Anak, YPMNU Pati Gelar Lomba Membatik untuk Anak-Anak

    • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 85
    • 0Komentar

    hariannu – Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) Kabupaten Pati mengadakan lomba membatik untuk anak-anak PAUD, Raudhatul Athfal (RA) dan Taman Kanak-Kanak (TK), di pendopo kabupaten, Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Ketua YPMNU Kabupaten Pati, Nur Laili, mengatakan bahwa perlombaan membatik bagi anak-anak ini dilakukan secara serentak se-Jawa Tengah. […]

  • Karya Jurnalistik MA Tajul Ulum Brabo dan SMK Negeri 6 Semarang Juarai Lomba Reportase dari Sekolah-Madrasah

    Karya Jurnalistik MA Tajul Ulum Brabo dan SMK Negeri 6 Semarang Juarai Lomba Reportase dari Sekolah-Madrasah

    • calendar_month Sab, 31 Mei 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 233
    • 0Komentar

    Hariannu.com.Semarang, 31 Mei 2025 – Platform media digital yang fokus pada narasi lokal, babad.id bersama dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, dengan bangga mengumumkan para pemenang Lomba Reportase dari Sekolah-Madrasah. Lomba tersebut sebagai upaya menumbuhkan minat dan bakat jurnalistik di kalangan pelajar serta memberikan ruang bagi mereka untuk mengemukakan ide dan pandangan […]

  • Rembuk Merah Putih: FKPT Jawa Tengah Serukan Narasi Damai Lawan Radikalisme dan Terorisme

    Rembuk Merah Putih: FKPT Jawa Tengah Serukan Narasi Damai Lawan Radikalisme dan Terorisme

    • calendar_month Rab, 1 Okt 2025
    • account_circle Harian NU
    • visibility 114
    • 0Komentar

      SEMARANG,-Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menyelenggarakan Forum Rembuk Merah Putih di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu (1/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema mewujudkan pemuda cerdas, kritis dan cinta tanah air. Ketua FKPT Jawa Tengah Hamidullah Ibda mengatakan Rembuk merah putih merupakan program mandatori Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) melalui FKPT khusus bidang media/humas dan […]

expand_less